Kamis, 04 Februari 2010
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
PORSIGAL (Pendidikan Olah Raga Silat Indah Garuda Loncat) adalah salah satu perkumpulan Bela Diri yang berpusat di Desa Kerjen Kec. Srengat Kab. Blitar dan diasuh langsung oleh KH. Muhammad Gholib Thohir atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Gholib.
Sedikit mengenai sejarah beliau (Mbah Gholib, red)dalam proses menimba ilmu kanuragan dimulai dari Ujung Kulon (Banten)sampai ke Ujung Timur (Banyuwangi) dan pada akhirnya beliau menemukan Guru Sejati yang ternyata tidah jauh dari Kota Kelahiran Beliau Blitar Kota Patria, yaitu kota kecil Tulungagung kira-kira 30 km arah barat kota Blitar. Disana beliau bertemu dengan (Alm) Hadrotus Syaikh KH. Abdul Djalil Mustaqiem sekitar tahun 80 an di Pondok Pesantren PETA (PESULUKAN THORIQOH AGUNG) dengan Thoriqoh Syadziliyah yang berada dijantung kota Tulungagung, persisnya sebelah barat Alon-Alon. Singkat cerita, beliau (Mbah Gholib,red)diminta oleh Kyai Djalil untuk mengembangkan ilmunya dengan membuka Padepokan Pencak Silat yang diberi nama Porsigal. Dimana dalam Porsigal ini terjadi perpaduan atau penggabungan dari ilmu jurus-jurus yang selama ini ditempuh oleh Mbah Gholih mulai dari ujung kulon (Banten) sampai ujung timur (Banyuwangi)maka muncullah nama Garuda Loncat, yang artinya meloncat-loncat/berpindah-pindah setelah Khatam dalam mencapai suatu ilmu dan pindah lagi untuk mencapai ilmu yang lainnya.
Perkembangan dalam penyebaran Padepokan Porsigal ini sebenarnya sudah meluas sampai ke luar Jawa, namun banyak santri/murid yang enggan untuk mendaftarkan Padepokan Porsigal ini ke IPSI daerah setempat, sehingga kita susah untuk mendeteksinya. Saya sendiri sebagai salah satu murid yang berhijrah di Jakarta Selatan dan juga mengadakan pelatihan di kawasan Ciganjur juga merasa enggan untuk mendaftarkan ke IPSI setempat. Mungkin ini karena kesibukan saya sebagai Aspri Wakil Ketua DPR-RI dari tahun 1998-sekarang sehingga belum sempat untuk mendaftarkannya.
Sementara sekian dulu tambahan informasi dari saya dan mungkin akan dilanjutkan dilain waktu, tak lupa saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Beliau (Mbah Gholib, red) yang telah mendidik dan menggemblem diri saya sehingga menjadi manusia yang berguna bagi nusa bangsa, negara dan agama islam dan juga bisa sampai di Ibukota Jakarta ini, semoga Allah Swt senantiasa melindungi, meridhoi dan membalas segala kebajikan Beliau, amiin
Wallahul Muwaffiq Illa Aqwamith Thorieq
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
PORSIGAL (Pendidikan Olah Raga Silat Indah Garuda Loncat) adalah salah satu perkumpulan Bela Diri yang berpusat di Desa Kerjen Kec. Srengat Kab. Blitar dan diasuh langsung oleh KH. Muhammad Gholib Thohir atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Gholib.
Sedikit mengenai sejarah beliau (Mbah Gholib, red)dalam proses menimba ilmu kanuragan dimulai dari Ujung Kulon (Banten)sampai ke Ujung Timur (Banyuwangi) dan pada akhirnya beliau menemukan Guru Sejati yang ternyata tidah jauh dari Kota Kelahiran Beliau Blitar Kota Patria, yaitu kota kecil Tulungagung kira-kira 30 km arah barat kota Blitar. Disana beliau bertemu dengan (Alm) Hadrotus Syaikh KH. Abdul Djalil Mustaqiem sekitar tahun 80 an di Pondok Pesantren PETA (PESULUKAN THORIQOH AGUNG) dengan Thoriqoh Syadziliyah yang berada dijantung kota Tulungagung, persisnya sebelah barat Alon-Alon. Singkat cerita, beliau (Mbah Gholib,red)diminta oleh Kyai Djalil untuk mengembangkan ilmunya dengan membuka Padepokan Pencak Silat yang diberi nama Porsigal. Dimana dalam Porsigal ini terjadi perpaduan atau penggabungan dari ilmu jurus-jurus yang selama ini ditempuh oleh Mbah Gholih mulai dari ujung kulon (Banten) sampai ujung timur (Banyuwangi)maka muncullah nama Garuda Loncat, yang artinya meloncat-loncat/berpindah-pindah setelah Khatam dalam mencapai suatu ilmu dan pindah lagi untuk mencapai ilmu yang lainnya.
Perkembangan dalam penyebaran Padepokan Porsigal ini sebenarnya sudah meluas sampai ke luar Jawa, namun banyak santri/murid yang enggan untuk mendaftarkan Padepokan Porsigal ini ke IPSI daerah setempat, sehingga kita susah untuk mendeteksinya. Saya sendiri sebagai salah satu murid yang berhijrah di Jakarta Selatan dan juga mengadakan pelatihan di kawasan Ciganjur juga merasa enggan untuk mendaftarkan ke IPSI setempat. Mungkin ini karena kesibukan saya sebagai Aspri Wakil Ketua DPR-RI dari tahun 1998-sekarang sehingga belum sempat untuk mendaftarkannya.
Sementara sekian dulu tambahan informasi dari saya dan mungkin akan dilanjutkan dilain waktu, tak lupa saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Beliau (Mbah Gholib, red) yang telah mendidik dan menggemblem diri saya sehingga menjadi manusia yang berguna bagi nusa bangsa, negara dan agama islam dan juga bisa sampai di Ibukota Jakarta ini, semoga Allah Swt senantiasa melindungi, meridhoi dan membalas segala kebajikan Beliau, amiin
Wallahul Muwaffiq Illa Aqwamith Thorieq
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Langganan:
Postingan (Atom)